24 Desember 2015

Sejarah Teater Dunia #1

Setelah sedikit kita bahas secara singkat apa sih pengertian teater, saya akan menjabarkan sejarah teater secara singkat dari berbagai sumber yang selama ini saya pelajari, dimulai dari era yunani sampai abad sekarang ini

Era Yunani

Perkembangan drama sekarang ini berawal dari Yunani Purba seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sekitar tahun 600 SM ada festival untuk menghormati dewa Dyonysius yaitu dewa anggur dan kesuburan. Festival tersebut berbentuk festifal tarian dan nyanyian, kemudian mereka menyelenggarakan sayembara pertunjukan dimana ada tarian, nyanyian yang didasarkan pada sebuah cerita, secara historis itu menjadi sayembara drama pertama. Sayembara biasa dilakukan di Athena dan pertunjukan yang dibawakan adalah drama tragedy. Pemenang sayembara pertama kali itu ialah Thespis seorang actor dan penulis tragedi yang pertama dikenal di dunia. Thespis sebenarnya merupakan tokoh historis tetapi oleh masyarakat Yunani Kuno dijadikan legenda, dan segala seuatu tentang drama dinyatakan sebagai penemuan Thespis, maka kerena itu para actor pertunjukan disaat itu disebut Thespian.

Perkembangan drama Yunani mengalami puncaknya sekitar tahun 400 SM . drama masih diperuntukan sebagai bagian dari upacara agama. Upacaranya terbuka untuk umum . tempat pertunjukan yag terkenal di Athena adalah teater Dyonysius, yang terletak disamping bawah bukit Acropolis, yaitu pusat kuil di Athena.

Pada saat itu penulis drama biasa memainkan naskahnya sendiri, jadi seorang actor sekaligus seorang penulis naskah cerita. Dari begitu banyaknya naskah drama Yunani kuno kurang lebih hanya tigapuluh naskah yang ada sampai sekarang ini. Dan naskah-naskah itu ditulis oleh penulis-penulis terkenal dizamannya seperti Aeskilos, Sophokles dan Euripedes (ketiga tokoh drama ini spesialis Tragedi), Aristhopanes (Komedi), dan Menander (komedi).

Pada akhir Tahun 400-an SM festival drama Dyonysius, tidak melulu drama tragedy malah sang actor peserta festival harus menyuguhkan 3 tragedi dan 1 Satyr. Satyr ini dimaksudkan sebagai komedi ringan dan pendek yang jenaka dan parody terhadap mitologi. Arti Satyr sendiri adalah makhluk mitologi yang setengah manusia setengah binatang dan para koor drama Satyir biasanya memerankan para Satyr sang makhluk dongeng. Hanya ada satu naskah satyr yang selamat yakni Naskah Euripedes, yang berjudul Cyclop.

Pada tahun 300-an SM Komedi muncul, Komedi berasal dari kata Komodia yang maknanya membuat gembira. Dalam komedi pelaku utama biasanya memerankan tokoh sebagai pembawa ide gembira, misalnya pembawa pesan damai untuk mengakhiri perang, seluruh cerita naskah drama pada saat itu berakhir menggembirakan. Karena saat itu  tidak ada atau tidak boleh ada percampuran jenis cerita drama antara komedi dan tragedi (karena pertunjukan tragedy bermula dari perayaan upacara keagamaan)  Biasanya setelah pertunjukan komedi, acara dilanjutkan dengan Komos yakni keluar arena pertunjukan dan mengadakan pesta dengan penuh kegembiraan.

Era Romawi

Setelah tahun 200 Sebelum Masehi kegiatan kesenian beralih dari Yunani ke Roma, begitu juga Teater. Namun mutu teater Romawi tak lebih baik daripada teater Yunani. Teater Romawi menjadi penting karena pengaruhnya kelak pada Zaman  Renaissance. Teater pertama kali dipertunjukkan di kota Roma pada tahun 240 SM (Brockett, 1964). Pertunjukan ini dikenalkan oleh Livius Andronicus, seniman Yunani.
Teater Romawi merupakan hasil adaptasi bentuk teater Yunani. Hampir di setiap unsur panggungnya terdapat unsur pemanggungan teater Yunani. Namun demikian teater Romawi pun memiliki kebaruan-kebaruan  dalam penggarapan dan penikmatan yang asli dimiliki oleh masyarakat 
Teater Romawi merosot setelah bentuk Republik diganti  dengan kekaisaran tahun 27 Sebelum Masehi dan lenyap setelah terjadi penyerangan bangsa-bangsa Barbar serta  munculnya kekuasaan gereja. Pertunjukan teater terakhir di Roma terjadi tahun 533.  

Era Pertengahan Eropa

Dalam tahun 1400-an dan 1500-an, banyak kota di Eropa mementaskan drama untuk merayakan hari-hari besar umat Kristen. Drama-drama dibuat berdasarkan cerita-cerita Alkitab dan dipertunjukkan di atas kereta, yang disebut pageant, dan ditarik keliling kota. Bahkan kini pertunjukan jalan dan prosesi penuh warna diselenggarakan di seluruh dunia untuk merayakan berbagai hari besar keagamaan. Para pemain drama  pageant  menggunakan tempat di bawah kereta untuk menyembunyikan peralatan. Peralatan ini digunakan untuk efek tipuan, seperti menurunkan seorang aktor dari atas ke panggung.

Para pemain pegeant memainkan satu adegan dari kisah dalam Alkitab, lalu berjalan lagi. Pageant lain dari aktor-aktor lain untuk adegan berikutnya, menggantikannya. Aktor-aktor pageant  seringkali adalah para perajin setempat yang memainkan adegan yag menunjukan keahlian mereka. Orang berkerumun untuk menyaksikan drama pageant religius di Eropa. drama ini populer karena pemainnya berbicara dalam bahasa sehari-hari, bukan bahasa Latin yang merupakan bahasa resmi gereja-gereja Kristen 

Masih ada banyak lagi sejarah teater yang dapat kita  pelajari dan akan diulas di postingan selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar